Monday, December 15, 2008

Semakin Banyak Memberi Semakin Banyak Menerima

"Namaku Vale. Aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah
pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan
mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu
menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku,
Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan dan
kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke
dalam ruangan. Saat itu ayah tahu, bahwa inilah perempuan yang akan
menikah dengannya. Hal ini menjadi kenyataan, kini mereka telah menikah
selama 40 tahun dan telah memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah
menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang
sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan
penuh cinta kasih dan kebijaksanaan. Aku teringat suatu hari ketika aku
masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami
mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat
kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat
terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah
dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor.
Kata ibuku,"Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian". Hal itu
yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai
seorang perempuan aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya
dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang
perempuan harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang
tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan,
omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku
percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka,
setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan
menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku
tidak berfungsi lagi sehingga ia harus menghabiskan sisa hidupnya di
tempat tidur. Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih
tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal
padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah
meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu
menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah
mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,"untuk apa kau
lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali". Ayahku menjawab,
"aku ingin kau tetap merasa cantik". Begitulah pekerjaan ayahku seharihari,
ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat
kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum, "Kau tahu, Vale.
Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku... kau tahu kenapa?" Aku
menggeleng dan ibuku melanjutkan, "karena aku tak pernah
meninggalkannya..."
Itulah kisah cinta ayah dan ibuku. Mereka memberikan kami, anak-anaknya
pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling
menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi
mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
17 menit lalu
materi referensi:
Bagiku Mencintai dan cintai adalah bukan bagaimana perihal kita menerima
tapi perihal bagaimana kita memberi.

Moga Membantu!!!

Wednesday, December 10, 2008

FW: BEST EMAIL OF THIS YEAR

 

 


VOTED THE BEST EMAIL OF THIS YEAR

If you think you are unhappy, look at them 



If you think your salary is low, how about her?




If you think you don't have many friends...



When you feel like giving up, think of this man




If you think you suffer in life, do you suffer as much as he does?




If you complain about your transport system, how about them?




If your society is unfair to you, how about her? 



Enjoy life how it is and as it comes 
Things are worse for others and is a lot better for us 
J  


There are many things in your life that will catch your eye but only a few will catch your heart....pursue those...   


              
This email needs to circulate forever...:  

























  
  

  

  

 


  
  
  

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 


 

 

 

 

 

 


This e-mail and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. If you have received this email in error please notify the sender immediately by return e-mail and delete all copies of this message and its attachments. Any opinion contained in this message is that of the author and is not given or endorsed by PT. Mitra Adiperkasa Tbk or its subsidiaries unless otherwise clearly indicated in this message.


Please consider the environment before printing this email.

 

--
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.9.0/366 - Release Date: 6/15/2006

 

--
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.9.0/366 - Release Date: 6/15/2006

Disclaimer - This message including any attachments and information contained herein ("Message") may contain privileged information or otherwise is protected from disclosure. Any unauthorized use of this Message by any person may lead to legal consequences. If you receive this Message in error, or if the recipient of this Message is not the intended recipient or the employee or agent authorized for delivering this Message to the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, dissemination, distribution or copying of this Message or let or cause this Message to be disclosed, disseminated, distributed, or copied is strictly prohibited, and please notify the sender by return message and immediately delete this Message from your system. Incoming and outgoing communications using this electronic mail may be monitored by PT Kaltim Prima Coal, as permitted by applicable law and regulations. Unless it is made by the authorized person, any views expressed in this Message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Kaltim Prima Coal. You should check attachments for viruses and defects before opening or using them. We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected attachments.

Wednesday, November 12, 2008

Pemanfaatan air sisa wudhu

Tambahan sumber air tanah adalah hal yang sangat penting mengingat dari 1,4
miliar km3 volume air yang ada di muka bumi sebesar 97,5% merupakan air
laut, 2,5 % air tawar, 1,75% es/salju, 0,72% air tanah, 0,001% air di udara
dan air yang ada di sungai maupun danau hanya 0,0001%. Jumlah air inilah
yang diperebutkan oleh manusia yang menempati bumi untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya. Keberadaan air yang tidak merata di seluruh dunia
membuat pengelolaan air menjadi suatu hal yang sangat penting untuk
diperhatikan.

Banyak kota besar di Indonesia yang mengalami kelangkaan air. Kelangkaan air
itu melanda di sebagian kota Jakarta, Surabaya dan Surakarta. Dalam kasus
yang terjadi di kota Surakarta, kapasitas pelayanan air bersih di kota
Surakarta ini pada tahun 2005 sebesar 859.94 l/det digunakan untuk melayani
52.776 sambungan rumah atau kurang lebih 55.10 % dari total penduduk kota
Surakarta. Kapasitas reservoir yang ada, sebesar 9.140 m3, hanya mampu
melayani pada jam puncak 3,30 jam dari standar yang seharusnya 4,2 jam,
sehingga pada jam-jam puncak beberapa kawasan pelayanan mempunyai tekanan
air yang sangat rendah. Bahkan beberapa kawasan di kota Surakarta tidak
dapat menerima air. Oleh karena itu, penerapan metode pemanfaatan air yang
optimal perlu dilakukan.

Salah satu alternatif pengelolaan air yang dapat dilakukan di kota Surakarta
dalam upaya melestarikan sumber daya air adalah dengan memanfaatkan sisa air
wudhu. Hal ini mengingat warga muslim kota Surakarta berjumlah sekitar 70 %
dari jumlah keseluruhan.

Pada kenyataannya, sisa air wudhu yang ada biasanya masih memenuhi syarat
untuk dikatakan sebagai air bersih. Melalui survei yang telah dilakukan oleh
mahasiswa fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UNS yang bernama Kusumastuti
Rahmawati dan Harbun Gandi Subekti, jumlah air bersih sisa wudhu yang ada
berjumlah rata-rata 1,8 liter per orang tiap kali melakukan wudhu. Oleh
karena tiap warga muslim diasumsikan melakukan sholat sebanyak lima kali
dalam sehari, maka tiap warga muslim secara otomatis melakukan wudhu
sebanyak lima kali pula. Jika hasil perhitungan jumlah penduduk mengatakan
bahwa jumlah penduduk muslim kota Surakarta tahun 2006 sebanyak 456856 jiwa,
maka dapat dihitung bahwa jumlah air sisa wudhu di kota Surakarta berjumlah
4111,704 m3/hari. Apabila satu bulan dianggap 30 hari, maka dalam satu bulan
jumlah air sisa wudhu yang bisa dimanfaatkan kembali tersebut berjumlah
123351,1 m3. Jumlah ini merupakan setengah dari jumlah tampungan yang
dimiliki oleh PDAM kota Surakarta.

Jumlah sisa air wudhu yang berjumlah sangat banyak itu dapat dimanfaatkan
kembali dengan alat yang menggunakan konsep bak peresapan. Konsep bak
peresapan sisa air wudhu sama dengan bak peresapan pada akhir bagian septic
tank. Hal pokok pada bak resapan ini adalah bagaimana caranya supaya air
yang masuk dan terkumpul di dalamnya bisa langsung kembali ke dalam tanah.
Jika metode ini bisa diterapkan, maka kasus semakin langkanya air di
sebagian kota Surakarta dapat dikurangi.

( sumber : ranselhijau.wordpress.com)

Friday, November 7, 2008

Renungan untuk sang ibu

Disaat ibumu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan
terbuka untuk selamanya.... Tangannya tak dapat menghapus airmta mu dan
tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan... Bayangkan ibumu sudah
tiada... Apakan kamu cukup membahagiakannya... Apakah kamu pernah berfikir
betapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya....

Thursday, November 6, 2008

Mencegah Gagal Ginjal

Tanggal 30 April hari Sabtu yang lalu RS Mediros menyelenggarakan Ceramah
Kesehatan rutin untuk masyarakat umum dengan judul Cegah Gagal Ginjal.
Peminat ceramah cukup banyak, dihadiri sekitar 60 peserta (pada kapasitas
ruangan biasa sekitar 50 orang). Cukup besar perhatian dari para peserta
tampak melalui banyaknya pertanyaan, sehingga berikut ini dirasakan perlu
menyampaikan intisari ceramah tersebut.
Pengasuh.

Judul ceramah "Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya",
ditujukan bagi masyarakat umum dengan penekanan ceramah pada pencegahan,
tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah mendeteksi /menemukan lebih
dini/sedini mungkin penyakit ginjal. Pada bagian pertama ceramah tersebut
kami menggarisbawahi suatu ungkapan: "Health is not everything, but without
it everything is nothing", bila tidak memiliki kondisi sehat, maka dari
kacamata penderita dunia sekeliling seakan-akan tampak suram. Penyakit
ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya lebih baik menemukan
secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang
menimbulkan kerugian yang besar.
Anatomi. Dijelaskan tentang ginjal yang berukuran panjang 11-12 cm, lebar
5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk
oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap
ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat
sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler
tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer)
yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui
pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran
Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.
Fungsi ginjal. Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat
banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah
"menyaring/membersihkan" darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2
liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan
filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat
ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi
urin sebanyak 1-2 liter/hari. Sebagai resume, fungsi ginjal adalah sbb:
1.Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang "sampah". 2. Menjaga
keseimbangan cairan tubuh. 3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.
5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
Penyebab Penyakit Ginjal. 1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis =
Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi - Dyslipidemia, SLE:
Penyakit Lupus, Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi -
Hyperuricemia - Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria,
Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak
yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di atas
dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal. 2. Penyakit lokal pada
ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) - Glomerulonephritis, Infeksi:
kuman - Pyelonephrits, Ureteritis, Batu: Bakat/ turunan, kelainan proses di
ginjal - Nephrolithiasis, Kista: di ginjal - Polcystic Kidney, Trauma:
benturan, terpukul, Keganasan - Kanker - Malignancy, Sumbatan: batu, tumor,
penyempitan/striktur.
Kumpulan Gejala. Terdapat bermacam-macam penyakit ginjal, sehingga pasien
datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan
datangnya seorang pasien dengan kumpulan gejala /sindrom penyakit ginjal
sebagai berikut: 1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi
ginjal "anjlok", tidak keluar urin. 2.Nefritis akut: penyakit mendadak pada
saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein &
darah di urin. 3.Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal
sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan,
mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas. 4. Sindrom Nefrotik: gangguan
pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui
glomerulus/ saringan ke urin, terdapat bengkak muka - kaki - perut,
cholesterol naik. 5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal - saluran
kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit,
bisa hanya pegal pinggang. 6. Gangguan pada Tubulus ginjal. 7. Hipertensi:
umumnya tanpa gejala. 8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah
di urin. 9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor,
striktur / penyempitan. 10.Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala
(asymptomatik).
Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan
pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin Lengkap di
laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan
adanya penyakit ginjal.
Gejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis.
I. Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit,
demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin:
Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. II. Kronis:
Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing
berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein,
Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah
naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
Penanganan pasien. Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan
dini Gagal Ginjal (GG). 2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG. 3.
Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible,
yang masih bisa disembuhkan. 4. Perlambat: Melakukan intervensi
pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG. 5. Ginjal Sensitif:
Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap
ginjal, obati infeksi yang ada, atasi kekurangan cairan misalnya pada
muntaber. 6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG. 7.
Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.
Pencegahan penyakit ginjal. Prinsip-prinsip pencegahan penyakit ginjal
adalah sebagai berikut:
I. Pada orang dengan Ginjal Normal : A. Pada Individu berisiko: yaitu ada
keluarga yang 1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal
Polikistik, atau 2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti
pedoman yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas,
sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium. B. Individu yang tanpa
risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak
normal, Nyeri pinggang, Bengkak mata / kaki, Infeksi di luar ginjal:
leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik
/berkepanjangan.
II. Pada orang dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat
rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan
cairan (muntaber), Kontrol secara periodik
III. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal
Replacement Treatment)

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro
Konsultan Ginjal-Hipertensi
RS Mediros
( Sumber: Sinar Harapan.co.id )

Friday, September 26, 2008

Inilah Bahaya Mengoplos Melamin ke Susu

KARENA ingin menjadikan seolah kandungan proteinnya tinggi, produk susu di China dicampuri melamin. Tidak tanggung-tanggung, sekurangnya empat bayi meninggal dunia dan sampai hari ini dilansir sudah lebih dari 13.000 bayi harus dirawat.
Sebenarnya kasus yang mirip pernah terjadi secara luas tahun lalu akibat pengoplosan melamin ke dalam makanan hewan dari China. Akibatnya, ratusan anjing dan kucing mati serta ribuan lainnya menderita penyakit gagal ginjal.

Apakah melamin itu? Samakah dengan melamin yang dipakai untuk peralatan makan kita? Apakah bahayanya? Pelajaran apa yang dapat ditarik dari kasus ini? Tulisan singkat berikut akan mencoba memberikan jawaban atas hal-hal itu.

Beda dengan perkakas

Melamin yang dipermasalahkan adalah senyawa organik bersifat basa dengan rumus C3H6N6, kandungan nitrogennya sampai 66 persen, biasa didapat sebagai kristal putih. Melamin biasanya digunakan untuk membuat plastik, lem, dan pupuk.

Plastik dari melamin, karena sifat tahan panasnya, digunakan luas untuk perkakas dapur. Jadi, melamin yang kini diributkan berbeda dengan melamin plastik perkakas. Melamin yang diributkan ini adalah bahan dasar plastik melamin.

Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran melamin pada susu berawal dari tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran ini, kandungan protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya mengecek kandungan protein melalui penentuan kandungan nitrogen, penambahan melamin dimaksudkan untuk mengelabui pengecekan agar susu encer tadi dikategorikan normal kandungan proteinnya.

Data keamanan melamin

Penambahan melamin ke makanan tidak diperbolehkan oleh otoritas pengawas makanan negara mana pun. Walaupun seperti diberitakan Kompas, studi tentang efek konsumsi melamin pada manusia belum ada, hasil ekstrapolasi dari studi pada hewan dapat digunakan untuk memperkirakan efek pada manusia.

Hal itu telah tampak, bila melamin bergabung dengan asam sianurat (yang biasa juga terdapat sebagai pengotor melamin) akan terbentuk kristal yang dapat menjadi batu ginjal. Batu ginjal ini telah tampak pada hewan-hewan korban kasus pengoplosan melamin tahun lalu. Batu ginjal inilah yang dapat menyumbat saluran kecil di ginjal yang kemudian dapat menghentikan produksi urine, gagal ginjal, bahkan kematian.

Telah diketahui juga bahwa melamin bersifat karsinogen pada hewan. Gejala yang diamati akibat kontaminasi melamin terdapat pada darah di urine, produksi urine yang sedikit, atau sama sekali tidak dihasilkan, tanda-tanda infeksi ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Melamin memang tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh. Data keselamatan menyatakan, senyawa ini memiliki toksisitas akut rendah LD50 di tikus, yaitu 3.161 mg per kg berat badan. Pada studi dengan menggunakan hewan memang dikonfirmasi, asupan melamin murni yang tinggi mengakibatkan inflamasi kandung kemih dan pembentukan batu kandung kemih.

Food and Drugs Administration (Badan Makanan dan Obat) Amerika Serikat menyatakan, asupan harian yang dapat ditoleransi (tolerable daily intake/TDI) melamin adalah 0,63 mg per kg berat badan. Pada masyarakat Eropa, otoritas pengawas makanannya mengeset standar yang lebih rendah, yaitu 0,5 mg per kg berat badan.

Seberapa parah kontaminasi yang terjadi? Dari inspeksi yang dilakukan di China, dari 491 batch (kelompok) yang dites, 69 di antaranya positif mengandung melamin, berkisar dari 0,09 mg per kg susu sampai 619 mg per kg susu. Bahkan ada yang mencapai 2.563 mg per kg.

Dengan konsumsi susu formula per kg berat badan bayi sekitar 140 g sehari, kalau bayi mengonsumsi susu yang terkontaminasi akan menerima asupan melamin 0,013-86,7 mg per kg berat badannya.Bahkan, kalau mengonsumsi susu yang terkontaminasi 2.563 mg melamin per kg susu, dapat mencapai asupan 358,8 mg per kg berat badannya. Jauh melampaui batas toleransinya!

Pelajaran

Kasus ini memberi kita berbagai pelajaran. Pertama, analisis protein dalam makanan dengan metode penentuan nitrogen dalam kasus ini ternyata dapat dikelabui dengan bahan lain yang kandungan nitrogennya tinggi. Padahal, terdapat cara-cara lain untuk analisis protein selain dengan penentuan kandungan nitrogen, yang dalam kasus seperti ini perlu dilakukan.

Kedua, pengetahuan tentang bahaya penggunaan bahan aditif makanan harus diberikan ke semua lini, terlebih yang terlibat dalam produksi makanan. Keinginan mendapat keuntungan lebih besar, yang mungkin dipadukan dengan ketidaktahuan, ternyata berdampak amat besar.

Dalam skala yang berbeda dan melibatkan bahan yang berbeda, di sekitar kita banyak kasus seperti ini, misalnya kasus boraks, formalin, dan sebagainya. Saya yakin ”keuntungan” yang didapat dari tindak seperti ini tidak akan dapat membayar kerugian yang diakibatkannya, apalagi sampai hilangnya nyawa bayi-bayi tak berdosa./kcm

( Surya , 26 September 2008 oleh ISMUNANDAR, Guru Besar Kimia di FMIPA ITB )

 

 

 

 

 

 

 

Thursday, September 25, 2008

Dermawan dermawan di bulan Ramadhan

Saya Tidak Berbisnis dengan Tuhan

Djaja Laksana sudah hampir tiga dekade berkiprah sebagai pengusaha. Dan dia tak hanya berbisnis. Selama 25 tahun, dia juga menjadi seorang dermawan yang membagi-bagikan hasil usahanya untuk kaum papa.

DJAJA Laksana cukup dikenal di kawasan Pucang. Menempati dua kavling, tempat tinggal bos PT Karya Dua Raksa itu tinggi menjulang dengan gedung dua lantai. Di depan terdapat pos satpam. Semua tamu harus registrasi di bangunan mini di depan rumah Djaja.

Begitu pagar dibuka, tampak tiga mobil parkir di halaman. Honda Jazz, Isuzu Panther, dan Hyundai Santa Fe. Itu belum termasuk kendaraan di dalam tempat parkir.

Selasa sore(23/9), rumah Djaja tak hiruk-pikuk. Pengusaha yang merintis pabrik semen itu duduk santai di teras rumah sambil bercengkerama dengan anjing pudel dan mendengarkan kicauan burung hwa mei.

''Minggu kemarin(21/9), saya benar-benar kewalahan. Yang datang ke sini di luar prediksi. Banyak sekali, sampai akhirnya petugas datang dan membubarkan mereka,'' kata Djaja yang pernah mencetuskan ide menutup semburan lumpur Lapindo di Porong dengan metode tekanan ala hukum Bernoulli itu.

Hari Minggu yang dimaksud Djaja adalah ketika dirinya membagikan sedekah kepada fakir miskin di depan rumahnya. Ketika itu, alumnus Teknik Mesin ITS tersebut membagikan 11 ton beras. Djaja juga mendistribusikan duit hingga Rp 100 juta.

Jumlah ''tamu'' di rumah Djaja diperkirakan mencapai 2.000 orang. Saking menggiurkannya dum-duman beras dan uang di rumah Djaja, sampai terjadi pemalsuan. Sejumlah pemburu zakat membuat kupon seakan-akan mereka adalah penerima yang sudah terdata di database panitia. ''Ada lebih dari 500 lembar kartu palsu. Kelihatan dari tulisan. Di kartu itu bukan tulisan tangan saya. Yang ketahuan bawa kartu palsu, orangnya langsung lari,'' ungkap Djaja sembari menunjukkan kartu palsu tersebut.

Setiap pembagian sedekah, Djaja tak mau gegabah. Dia tidak ingin beras dan uang jatuh ke tangan orang yang salah. Sebelum pembagian, dia membentuk panitia. Karena wilayahnya cukup luas, Djaja minta tolong pengurus karang taruna untuk membantu pendataan. ''Saya tidak hanya berbagi dengan warga sekitar. Bahkan ada yang dari Grudo, Pandegiling, Kalibokor, dan Manyar Sambongan. Makanya, H-2 pembagian, saya sudah kerja sama dengan karang taruna,'' tuturnya.

Setelah data masuk, Djaja melakukan survei. Dia sendiri yang menyurvei. Bapak dua anak itu rela blusukan dari satu kampung ke kampung lain.

Djaja tahu betul rasanya jadi orang miskin. Pria kelahiran Singaraja, Bali, tersebut mengaku lahir dari keluarga pas-pasan. Waktu kecil, dia tahu rasanya mengantre beras dan minyak tanah di kampung halamannya.

Namun, tekad Djaja untuk maju cukup besar. Dengan segala keterbatasan, dia memaksakan diri untuk merengkuh pendidikan tinggi. Kerja kerasnya berbuah ketika dinyatakan lulus sebagai insinyur dari jurusan Teknik Mesin ITS pada 1979.

Lulus kuliah, dia juga tak langsung kaya. Dia keluar masuk kerja sebagai karyawan perusahaan. ''Saya sampai bosan pindah-pindah kerja. Kerja 3-4 bulan, pindah ke tempat lain. Gaji kecil. Belum sampai akhir bulan sudah habis,'' ujarnya.

Kondisi itu berlangsung selama tiga tahun. Padahal, Djaja sudah menikah. ''Hingga akhirnya saya sadar, saya harus berani berhenti. Kalau ikut orang terus, jadi karyawan, saya tidak akan maju,'' tegas putra pasangan I Gede Tirtajaya dan I Nyoman Tirta itu.

Djaja memutuskan bekerja sendiri sebagai kontraktor. ''Teman saya kasih order bikin rol mesin. Tapi, saya tidak punya modal. Saya bingung,'' ucapnya.

Bermodal nekat, Djaja mendatangi sebuah toko UD Santoso di Jalan Bubutan. Di sana, pria yang hobi melukis tersebut membeli peralatan bearing yang saat itu berharga Rp 1,5 juta. ''Tidak punya uang, saya akhirnya ngebon ke pemilik toko. Jaminannya ijazah sarjana saya dari ITS. Ijazahnya saya berikan. Saya bilang, kalau ada duit, saya akan bayar utang,'' katanya.

Si pemilik toko ternyata tersentuh. Bearing diberikan tanpa harus menggadaikan ijazah. ''Kemudian, saya cari pipa bekas di Pasar Loak Demak. Pengerjaannya, saya nebeng di Bengkel Cokro Bersaudara. Sebab, saya pernah bekerja di situ,'' tuturnya.

Proyek itulah yang menjadi titik awal kesuksesan Djaja. Rol mesin bikinannya mulai banyak diminati. Hingga, dia berhasil mendirikan perusahaan konstruksi mesin PT Karya Dua Raksa. Sejak itu pula dia memulai lembaran baru hidup sebagai dermawan. ''Sejak 1983 saya mulai berbagi,'' katanya.

Tiap tahun, menjelang Lebaran, Djaja tak pernah absen memberikan sedekah. ''Ada tiga grup yang saya jatah. Tiap grup berbeda kategorinya,'' ujarnya.

Kelompok pertama, para janda renta. Djaja memberikan bantuan untuk lansia itu setiap bulan. Jumlah bantuannya berupa uang Rp 50 ribu dan 10 kilogram beras. ''Ada 50 janda tua yang terdata. Mereka mendapat bantuan setiap bulan,'' ucapnya.

Kemudian, jatah lainnya dibagikan kepada kelompok tukang becak. Namun, jatah tidak diberikan tiap bulan seperti kaum janda. Pengayuh roda tiga itu kebagian rezeki tiap tahun. Yakni, berupa paket 5 kilogram beras dan uang Rp 50 ribu.

Nah, kelompok ketiga adalah masyarakat umum. Grup itulah yang dijatah Djaja dengan 11 ton beras dan uang Rp 100 juta, Minggu lalu. ''Semua sudah ada kartu anggotanya. Kecuali ketika pembagian kepada masyarakat umum itu, saya memang menyiapkan 30 hingga 40 persen di luar anggota yang terdaftar,'' jelasnya.

Djaja juga rajin mendermakan sebagian hartanya ke sejumlah yayasan. Salah satunya, Yayasan Assalawiyah di kawasan Kedung Asem. Sekitar 10 tahun dia membantu operasional yayasan itu. Mulai pembangunan sampai saat ini.

''Saya juga membantu gereja. Juga yayasan-yayasan lain. Juga, memberikan beasiswa kepada siswa tak mampu. Itu saya lakukan supaya balance. Semua manusia kan umat Tuhan. Saya tidak membedakan agama ini, agama itu. Golongan ini, golongan itu. Semua saya anggap sama,'' ucap Djaja yang penganut Katolik itu.

Dia mengaku bangga bisa menyerahkan bantuan secara langsung. Ada kepuasan tersendiri. ''Kontak batin saya dengan orang-orang itu yang penting,'' tegasnya.

Karena itu, Djaja mengaku belum tertarik membagikan sedekah melalui lembaga. ''Kalau lewat lembaga, kesannya kok saya ini berbisnis. Kalau untung sekian, menyerahkan uang sekian. Ada hitungan kalkulatornya. Beda kalau diserahkan sendiri, kadang uang yang saya serahkan tidak tahu jumlah persisnya,'' ujarnya.

Tak terasa, 25 tahun sudah Djaja mengabdikan sebagian hartanya bagi orang yang membutuhkan. Karena rutinitas itu, pengusaha yang intens mencari solusi kasus lumpur Lapindo di Porong tersebut pantas disejajarkan dengan nama lain yang selama ini dikenal sebagai dermawan yang kerap bagi-bagi duit atau sembako.

Misalnya, keluarga (alm) H Sukri yang juga dikenal punya kebiasaan yang sama. ''H Sukri itu saingan saya. Saingan di akhirat,'' ucapnya lantas tertawa.

Dia menceritakan, ''persaingan'' dengan almarhum pengusaha besi tua itu sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang memang ''hobi'' berburu sedekah. ''Tapi, saya bisa mengidentifikasi, sehingga orang yang sudah dikasih H Sukri tidak mungkin saya kasih lagi,'' katanya.

Identifikasi dilihat dari KTP (kartu tanda penduduk). Jika penerima sedekah di H Sukri, biasanya pinggir laminating kartu diiris tegak lurus ke bawah. ''Sehingga, ketahuan. Kalau saya, biasanya KTP-nya saya plong (dilubangi) di pinggir-pinggirnya,'' jelasnya.

Djaja merasakan karunia luar biasa ketika bisa membantu orang. Hartanya tidak pernah berkurang, justru terus bertambah. Namun, bukan janji lipat ganda harta yang menjadi tujuan Djaja untuk berbagi. ''Sebab, saya tidak berbisnis dengan Tuhan,'' tegasnya.

Dia merasakan, berbagi adalah kewajiban bagi dirinya. Wajib yang berasal dari lubuk sanubari, bukan pamrih. (fid/dos)

( Jawa Pos , 25 September 2008 )

Agar Orang Kaya Lain Meniru

SEBAGAI muslim, menyisihkan sebagian harta untuk diberikan kepada kaum fakir dan miskin adalah kewajiban. Lebih-lebih ketika Ramadan seperti saat ini. Momen mulia itu pun dimanfaatkan H Moch. Maseri untuk berbagi rezeki kepada kaum duafa.

Membagikan zakat kepada puluhan orang, terutama tetangga, merupakan kegiatan rutin pemilik Toko Anda tersebut. Sejak 2000, Maseri rutin membagikan zakat, terutama menjelang Lebaran, di rumahnya di Jalan Kupang Gunung 3A.

Bapak tiga anak itu sengaja memanggil ratusan tetangga untuk datang ke rumahnya menerima zakat. Maseri pun tak takut dibilang riya atau pamer. ''Saya ingin memberi contoh kepada orang kaya agar meniru saya (berzakat, Red),'' ujar lelaki yang menunaikan haji kali pertama pada 1983 tersebut. ''Zakat itu harus ditunjukkan,'' tegasnya.

Selain itu, Maseri tak ingin menyalurkan zakatnya melalui badan amal atau zakat. Menurut dia, zakat harus diberikan terutama kepada orang terdekat, yaitu tetangga. Jika disalurkan kepada badan amal dan zakat, bisa-bisa tetangganya tak mendapatkan zakat dari dirinya. ''Tetangga bisa kelewatan. Dan yang menerima malah orang luar-luar,'' kata kakek lima cucu itu.

Dalam pembagiannya, Maseri telah menyiapkan sendiri strategi pembagian agar berjalan tertib dan aman. Sehari sebelum pembagian zakat, dia menyebarkan undangan sekaligus kupon. Orang yang menerima zakat hanyalah orang yang datang membawa kupon. Selain itu, kupon undangan hanya berlaku pada hari tersebut. ''Kalau yang tidak membawa kupon diberi, biasanya yang berdatangan malah tambah banyak,'' ujarnya.

Dari tahun ke tahun, jumlah zakat yang dibagikan selalu bertambah. ''Alhamdulillah selama ini aman,'' ungkap bos 24 karyawan penjaga toko tersebut.

Tahun ini, suami Hj Mardiyah tersebut membagikan zakat kepada 970 orang. Zakat dibagikan untuk 650 warga sekitar Kupang Gunung. Selebihnya, 150 zakat diberikan kepada jamaah pengajian dan 170 zakat dibagikan di kampung halaman di Bangkalan, Madura. ''Sebab, masih banyak saudara di sana,'' ujar lelaki yang kali pertama datang ke Surabaya pada 1970-an itu.

Zakat yang dibagikan kali ini tidak berupa uang tunai, tapi sembako dan pakaian senilai Rp 60.000. Pengalaman sebelumnya memberikan pelajaran bagi Maseri. Jika dibagikan dalam bentuk uang tunai, banyak anggota keluarga penerima zakat yang tidak mengetahui. Misalnya, yang mengambil zakat sang suami, tapi tidak disampaikan kepada istri atau istrinya tidak diberi tahu. ''Kalau dibagikan uang, takutnya tidak untuk kebutuhan Lebaran,'' tegas lelaki yang berulang tahun pada 4 Mei itu.

Semua yang Maseri lakukan tersebut semata-mata demi menunaikan kewajiban sebagai muslim. Selain itu, pembagian zakat yang menghabiskan uang Rp 50 juta tersebut merupakan wujud rasa syukur atas rezeki yang dia peroleh. ''Sebab, dulu saya datang ke Surabaya tidak langsung sukses,'' ujar pemilik toko yang masih rutin belanja sendiri ke Kembang Jepun untuk memenuhi isi toko miliknya tersebut.

Sebelum memiliki toko sendiri, Maseri berjualan rokok di sepanjang Jalan Kupang Gunung. Berkat keprihatinan dan kegigihan kerja, pria kelahiran Bangkalan 55 tahun silam tersebut berhasil memiliki toko sendiri yang kini ditempati beserta anak dan istri. ''Alhamdulillah, akhirnya bisa seperti ini,'' ujar bapak tiga anak tersebut.
(obi/dos)

( Jawa Pos )

 

Tuesday, September 16, 2008

Warning Tragedi Zakat Pasuruan

Oleh Ahmad Rofiq

Tragedi kemanusiaan akibat pembagian zakat secara langsung kembali berulang. Kali ini zakat di rumah H. Syaikhon Fikri, Desa Purutrejo Purworejo, Pasuruan, Jawa Timur, merenggut jiwa 21 orang karena berdesakan untuk mendapatkan zakat Rp 30.000.

Tragedi memilukan kali ini adalah kejadian yang kesekian kali. Tahun lalu di Semarang dan Bantul terjadi kisruh dalam pembagian zakat meskipun tidak ada korban.

Anehnya, para muzaki (orang kaya) tidak pernah "kapok" membagi secara langsung zakatnya kepada masyarakat. Tampaknya, mereka "menyimpan" kebanggan jika mereka dapat membagi secara langsung zakatnya, apalagi yang hadir ribuan orang dan berjubel dari berbagai daerah.

Mengapa mereka cenderung membagi zakatnya secara langsung kepada mustahik (penerima zakat)? Penelitian UIN Jakarta menunjukkan bahwa di antara Rp 50 triliun potensi zakat per tahun di Indonesia, baru tujuh persen yang tergarap oleh badan/lembaga amil zakat (BAZ/LAZ). Sepuluh persen masyarakat tidak percaya kepada BAZ/LAZ. Kebanyakan masyarakat menjawab, sulit akses kepada BAZ/LAZ, dan selebihnya menjawab karena kecilnya jumlah zakat yang mereka bayarkan.

***

Tragedi tersebut hendaknya menjadi warning bagi para pengelola BAZ/LAZ agar meningkatkan kinerjanya secara profesional. Programnya jelas, terukur, dibutuhkan masyarakat, dan lebih fokus pada upaya pemberdayaan ekonomi para mustahik, sekaligus membangun mentalitas kewirausahaan (entrepreneurship).

Misi utama zakat yang disyariatkan adalah mengurangi kemiskinan, yakni mengubah mustahik menjadi muzaki. Bagi muzaki, selain untuk membersihkan dan men-suci-kan harta mereka, juga agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya.

Karena itu, agar pelaksanaan misi zakat tersebut dapat terwujud secara konkret, manajemennya telah ditunjukkan dalam QS Al-Taubah: 60, yang disebut amil (wa al-'amilina 'alaiha). Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa wajib, hukum pembayaran zakat melalui BAZ/LAZ. Jika memang dipandang perlu, MUI dapat mengeluarkan fatwa bahwa menyalurkan zakat melalui BAZ/LAZ adalah wajib.

BAZ/LAZ harus dikelola dengan manajemen zakat yang profesional. Sementara, sekarang masih ditangani oleh "panitia kecil" yang amatiran dan tidak profesional. Tugas amil belum diimplementasikan secara benar. Implikasinya, para muzaki tidak menaruh kepercayaan pada amil dan mereka cenderung membagi zakatnya sendiri langsung kepada para mustahik, tidak melalui amil. Itu pun pemilihan mustahik belum atau tidak tepat sasaran.

Amil adalah pengelola zakat yang secara eksplisit disebut Alquran. Amil harus bekerja dan mengurus zakat secara benar. Orang-orang yang ditugasi sebagai amil hendaklah yang memiliki kompetensi pemahaman tentang zakat, filosofi, dan tujuannya. Orang-orang yang ditugasi untuk menghimpun zakat mencatat, menginventarisasi mustahik, mengklasifikasikan, mendistribusikannya, dan membuat laporan pertanggungjawaban kepada publik.

Ada empat peran amil. Pertama, mengingatkan para muzaki agar tidak lupa membayar kewajiban zakat. Naluriah manusia adalah "bakhil" alias "kikir". Karena itu pula, kerja amil zakat adalah "menjemput bola" mendatangi muzaki (khudz min amwalihim) agar disiplin membayar zakat harta mereka sehingga hartanya bersih, suci, berkah, dan meningkat.

Kedua, menjadi intermediator antara mustahik dan muzaki. Meminjam bahasa Quraish Shihab, menjaga "air muka" mustahik agar tidak meminta-minta kepada muzaki. Islam memiliki konsep cerdas: tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah atau memberi lebih baik daripada meminta.

Meminta adalah pekerjaan yang "merendahkan" martabat dirinya. Muzaki tidak harus berhadapan langsung dengan mustahik karena akan dapat menimbulkan sikap riya dan mungkin takabur. Apalagi faktanya, banyak tragedi zakat telah menewaskan banyak orang.

Selain itu, Alquran mengidentifikasi mustahik yang hidupnya kekurangan dan tidak meminta-minta. Karena itu, untuk memberikan zakat, sebaiknya para mustahik didatangi oleh BAZ/LAZ agar tragedi zakat terulang lagi.

Ketiga, mengontrol para mustahik tidak menerima zakat dari berbagai sumber, yang dapat menimbulkan sifat dan sikap ketergantungan, yang dapat "memasung" dirinya untuk ikhtiar mengubah nasib dan masa depannya. Selama tidak ada sistem pengelolaan dan pendistribusian zakat secara konseptual yang bermuara pada mengubah mustahik menjadi muzaki dengan sistem zakat produktif, selama itu pula angka kemiskinan tidak pernah berkurang.

Keempat, memilah dan memilih serta mengklasifikasikan mustahik sehingga jelas di antara mereka mana yang lebih tepat menerima zakat konsumtif dan mana yang seharusnya diberi zakat produktif. Dengan klasifikasi itu, diharapkan dapat ditentukan target per tahun, berapa orang mustahiq yang diprediksi menjadi muzaki.

***

Karena misi utama zakat adalah mengubah mustahik menjadi muzaki atau mengentaskan kemiskinan, maka sistem dan konsep pengelolaan serta pendistribusian zakat ini harus dipahami oleh seluruh pengelola zakat, baik di badan amil zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah maupun lembaga amil zakat (LAZ) yang dibentuk masyarakat. Jika pengurangan angka kemiskinan itu menjadi program secara nasional, maka seluruh zakat mal yang terhimpun "wajib" disalurkan sebagai zakat produktif.

Pendistribusian zakat secara langsung oleh muzaki kepada mustahik secara harus dipotong/dipangkas. Selama para muzaki masih berminat membagi zakatnya secara langsung, maka implikasinya sama halnya menciptakan mental ketergantungan para mustahik. Mustahik yang termasuk kategori hidup kekurangan, tetapi tidak mau meminta-minta (al-mahrum) tidak akan pernah mendapatkan bagian zakat.

Untuk pertama kali memotong jalur ini, boleh jadi ada anggapan, Pak A orang kaya yang biasa membagi zakat sekarang "pelit"? Saya Kira, itu hal yang wajar. Atau, bisa juga dilaksanakan dengan memilah harta yang akan dibagikan. Harta yang dibagi secara konsumtif adalah infak dan shadaqah. Sementara zakat mal wajib disalurkan melalui BAZ/LAZ.

Dengan memotong jalur zakat konsumtif dan penyaluran melalui BAZ/LAZ, pendistribusian zakat produktif diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. Allah a'lam bi al-shawab.

Prof Dr Ahmad Rofiq MA , guru besar Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

 

Thursday, September 4, 2008

Judi SMS

Ketik ” bla bla bla ’ kirim ke 0101 ...kirim sebanyak-banyaknya ...berhadiah bla...bla...bla ....

 

Kalimat itu sering kita lihat dan baca di layar televisi baik diacara kontes musik, akademi fantasi, dai kecil dsb.

Sebenarnya sms seperti ini adalah bentuk kejelian melihat peluang dari pelaku bisnis . Ya ini memang sebuah bisnis apapun kemasannya ...baik cari bintang, cari bakat dsb

 

Dan bisnis ini sangat menggiurkan, lagi pula aman dari jeratan hukum --setidaknya sampai saat ini. Mari kita hitung,satu kali kirim SMS biayanya --anggaplah- - Rp 2000. Uang dua ribu rupiah ini sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center (Satelindo, Telkomsel, dsb). Sisanya yang 40% untuk "bandar" (penyelenggara) SMS. Siapa saja bisa jadi bandar, asal punya modal untuk sewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per hari dan membuat program aplikasinya. Jika dari satu SMS ini "bandar" mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (Coba anda hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Saya yakin lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak Rp 80.000.000.000 (baca: Delapan puluh milyar rupiah). Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah  rumah senilai 1 milyar, itu artinya bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya untuk HADIAH sebagai "biaya promosi"! Dan ingat, satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali. Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya dengan iming-iming "siapa tahu" mendapat hadiah. Kata "siapa tahu" adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone. Pulsa ini dibeli pakai uang yang artinya : kuis SMS adalah 100% judi.

Kondisi ini sudah sangat menyedihkan. Bahkan sangat gawat. Lebih parah daripada zaman Porkas atau SDSB. Jika dulu, orang untuk bisa berjudi harus mendatangi agen, jika dulu zaman jahiliyah orang berjudi dengan anak panah, sekarang orang bisa berjudi hanya dengan beberapa ketukan jari di pesawat handphone!

 

Kiranya MUI bisa memperhatikan permasalahan ini.


Monday, September 1, 2008

Wednesday, August 20, 2008

Tips Mengoptimalkan Pendapatan Anda

Awal bulan adalah masa yang menyenangkan buat pekerja kantoran, mesku terkagang sekaligus menjadi awal yang ‘tragis’. Baru saja menerima gaji, eh setumpuk tagihan sudah menunggu didepan mata.
Bila salah salah mengatur pengeluaran yang ada setiap bulan, Anda mengalami peribahasa, besar pasak daripada tiang. Biar tidak sampai terjembab seperti peribahasa yang mungkin sudah “usang” tadi, inilah Tips untuk memaksimalkan pendapatan Anda.
Stop Mengeluh
Kalau mengeluh bisa mengetuk hati boss untuk menaikkan gaji Anda? Bagus! Tapi kalau hanya bikin sakit hati, untuk apa. Tidak ada gunanya mengeluh. Yang terpenting bagaimana mengatur pendapatan anda agar selalu kondusif.
Rencanakan Tabungan
Ini bukan bicara tentang, ‘menabung yuk’, tapi bagaimana mengelola tabungan. Biasanya bank mengenakan biaya khusus setiap melakukan transaksi on-line. Memang sih jumlahnya ‘receh’ tidak begitu banyak, namun jika Anda terpola untuk selalu melakukan transaksi on-line, bahkan yang tidak perlu, tolong dikurangi. Ohya, bolak-balik memeriksa saldo juga tidak baik untuk perkembangan psikologis anda.
Pastikan 15% dari Gaji Anda Terselamatkan
Banyak yang berpikir tabungan adalah sisa akhir gaji. Itu tidak benar! Tabunan bukan juga sejumlah nominal yang disisihkan dari gaji. Bagaimana dengan saving 10-15% from your income, lalu menabung lagi! Selamatkan 10-25% gaji untuk masa depan yang lebih baik.
Evaluasi Rencana Pengeluaran
Ini paling basic, lelaki atau perempuan punya kekuatan seimbang dalam hal menghabiskan uang. Cek lagi pengaluaran Anda. Pasti ada saja items yang tidak perlu dibeli. Semakin sedikit pengeluaran tidak berarti makin pelit, tapi efisien. Remember that.
Sumber: Astaga.com.

Tuesday, August 19, 2008

Kebanyakan Suplemen, Seumur hidup Cuci Darah


Tubuhnya sangat lemas, nyaris tak punya nafsu makan, cairan menumpuk diparu-paru, hingga sulit bernapas. Itulah derita yang harus dialami Rahman Sukardi setiap hari. Derita itu harus dialami lantaran ginjalnya sudah tidak berfungsi. Sejak oktober 2005, atlet binaraga yang juga PNS di Pemkot Madiun itu divonis menderita gagal ginjal. Sejak itulah, kelanjutan hidup Rahman harus bergantung kepada alat hemodialisa atau cuci darah yang dilakukan secara rutin seminggu dua kali.

"Saya nggak menyangka akan sakit begini.Walaupun sebenarnya saya sudah sakit sejak lama, saya nggak pernah merasakan sakit. Mungkin karena saya selalu menggunakan suplemen," ungkap bapak empat anak itu saat ditemui koran jawa ini di RSUP dr Soedono, Madiun, Jumat lalu (14/3).

Ketika awal merasa sakit, Rahman pernah dirawat empat bulan lebih dirumah sakit. Berbagai upayah telah dicoba untuk menyembuhkan penyakit itu. Namun, kondisi Rahman justru makin parah. Hingga akhirnya RSUP dr Soedono menyarankan agar melakukan cuci darah secara rutin untuk menyambung hidup.

Berdasarkan pengalaman beberapa teman yang keluarganya juga menderita gagal ginjal, Triana, istri Rahman, disarankan untuk menjalani operasi CAPD atau penanaman ginjal plastik buatan diperut suaminya di Surabaya. Tetapi, disana ditolak. Katanya, cairan yang ada diperut dan paru-paru sudah terlalu banyak. Jadi harus dikecilkan dulu dengan terapi" ungkap Triana.
Operasi itu diperkirakan menelan biaya hingga Rp. 15 juta. Itu pun karena Rahman memperoleh keringanan dari asuransi kesehatan sebagai PNS. Biaya cuci darah rutin Rahman juga sepenuhnya ditanggung Askes.

"Untung, kami terbantu dengan Askes. Jadi, walaupun harus cuci darah seumur hidup, masih bisa gratis. Kalau orang lain yang nggak pakai Askes setiap bulan bisa keluar biaya hingga Rp. 8,5 juta " ungkapnya. Triana mengaku, kini punya banyak sahabat dari keluarga sesama penderita gagal ginjal lantaran selama tiga tahun bergelut dengan penyakit ginjal demi kesembuhan suami tercintanya.

Meski penyakit gagal ginjal bisa disembuhkan dengan transplantasi ginjal, Triana mengaku pesimis, kecil harapan bagi suaminya untuk sembuh total. Sebab, perlu biaya besar untuk mengganti ginjal tersebut. "Mencari orang yang mau mendonor ginjal yang cocok kan susah. Sebab, darahnya harus sama dan ukurannya juga harus sama. Selain itu, biaya operasinya saja bisa lebih dari Rp. 500 juta" katanya.

Rahman tak menyangka tuntutan profesinya sebagai olahragawan yang mengharuskan minum suplemen setiap akan bertanding justru membawanya kepada penyakit yang sulit disembuhkan seumur hidup itu. "saya nggak menyangka kalau akhirnya akan jadi begini," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pria yang telah menggeluti dunia olah olahraga binaraga sejak 1990 itu mengaku begitu cinta profesinya. Hingga diet ketat dan berbagai cara diupayakan untuk menjadi atlet binaraga terbaik. Bahkan, ketekunannya itu pernah menggoreskan tinta emas untuk Kota Madiun. Pada tahun 2001, Rahman menjadi juara nasional pertandingan binaraga kelas walter mewakili Jawa Timur. "Kadang-kadang saya masih kangen dengan anak-anak bimbingan saya di fitnes. Tapi, mau bagaimana lagi. Keadaan saya sekarang sudah berbeda," keluhnya.

Kini Rahman sudah tidak bisa menjadi atlet. Daya tahan tubuhnya yang sangat lemah membuatnya hanya mampu berjalan 20 meter. "Kalau dulu, saya bisa mengangkat beban hingga 360 kilogram. Sekarang mengakat 10 kilogram saja saya sudah nggak kuat," tuturnya, seraya menatap istri tercinta yang mendampingi ketika selang-selang yang dipasang di tubuhnya memproses pencucian darah melalui alat khusus yang bekerja seperti ginjal buatan. Kini kemanapun akan pergi, Rahman harus mengandalkan Triana untuk mengantar.
(end)



*sumber koran jawa pos edisi minggu 16 maret 2008



Monday, August 18, 2008

Puasa Itu Sederhana

Sumber : Republika

Dalam rangka menggapai ketakwaan sebagai tujuan berpuasa, ada baiknya sesekali melakukan perenungan yang mendalam terhadap niat dan perilaku kita. Niat bukan hanya sekadar kemauan (wants, interest, desire), tetapi sebuah komitmen, sebuah akad yang mengilhami seluruh relung jiwa yang melahirkan kesungguhan (jihad), tekad dan nyala api yang tak pernah padam. Niat merupakan dorongan yang maha kuat, sebuah motivasi (berasal dari bahasa Latin, movere yang artinya bergerak keluar, senada dengan kata emovere, emosi) untuk mewujudkan seluruh harapan dalam bentuk tindakan. 

Kualitas pekerjaan seseorang sangat ditentukan oleh kualitas niatnya. Begitu juga dengan berpuasa. Kita diminta untuk memasang niat berpuasa, sebuah dorongan dan nyala api untuk melaksanakan puasa dalam arti yang utuh, yaitu ibadah yang bersifat personal dan sekaligus sosial. Bersifat personal, dikarenakan puasa merupakan bentuk pencerahan batin (Tarbiyatul Qolbi). Hati yang telah tercerahkan akan berbinar cahaya (nur) sehingga dia mengetahui secara jelas (karena diterangi cahaya), mana yang hak dan mana yang batil. 

Puasa akan melahirkan kejujuran, amanah dan menumbuhkan semangat pelayanan (sense of servitude) yang sangat tinggi. Penghambaan dirinya kepada Allah yang dinyatakan setiap hari minimal 17 kali (iyyaka na'budu) diterjemahkannya dalam bentuk perilaku yang aktual dengan cara menunjukkan sikap pelayanan yang bertanggung jawab (stewardship). Ini semua bermula dari niat yang disertai dengan ilmu dan arah yang benar. Nabi bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa dengan iman dan penuh perhitungan, akan diampuni dosa-dosanya." 

Dari hadis ini tampaklah bahwa iman merupakan dasar dipasangnya niat yang disertai ihtishab sebagai proses penelitian bahkan menguji diri sendiri (self examination). Sehingga, kualitas niat berpuasa akan melahirkan dua hal besar yang akan merubah sikap hidupnya. Pertama, niat berpuasa karena rasa cinta dan rindu yang teramat sangat untuk menghadirkan wajah Allah, sehingga mereka hanya memalingkan seluruh harapan dan tindakannya untuk selalu berpihak di jalan Allah (Al Shirath Al Mustaqiim). 

Kedua, mereka mewujudkan niatnya tersebut dalam bentuk sikap hidup sederhana bahkan melatih untuk hidup berkekurangan, sebagaimana doa Rasulullah: "... Yaa Allah, jadikanlah hamba kenyang sehari dan lapar sehari. Agar pada saat perut kenyang, hamba mau bersyukur, dan ketika lapar hamba menjadi orang yang sabar." 

Para assabiqqunal awwalun (path finder) menjadikan sikap hidup sederhana (wara') sebagai hiasan perilaku hidupnya. Pada suatu saat Umar bin Khattab ditanya, "Kenapa Anda makan gandum yang kasat dan berpakaian sangat sederhana. Dan Anda hanya minum air putih setiap hari, padahal Anda adalah Al Farouk-Pemimpin umat yang besar?" Umar bin Khattab menjawab: "Aku menjadi pemimpin ini dipilih oleh rakyat, di antara mereka masih banyak yang hidup sangat sederhana bahkan dalam keadaan miskin. Tidak pantas seorang yang dipilih rakyat, makan dan minum serta berpakaian melebihi rakyatnya!" 

Puasa telah melahirkan pribadi-pribadi yang berakhlak mulia (noble paragon). Puasa telah melahirkan tipikal para pemimpin masa lalu yang hidup sederhana bahkan berkekurangan, karena dia menjaga diri (iffah) agar tidak diperbudak oleh dunia.
(agi)

(Toto Tasmara)

Friday, August 15, 2008

Membidik Kenangan dengan Kamera Digital

Hari gini nggak punya kamera digital? Diakui atau tidak, kepemilikan kamera digital rasanya sudah menjadi hal 'wajib' jika tak ingin dituding gagap teknologi (gaptek) alias tidak menguasai teknologi. Apalagi dalam kurun dua tahun terakhir harga kamera digital kian terjangkau.
Sebelum memilikinya, bingung pilih-pilih jenis kamera digital mana yang paling cocok dengan selera dan kebutuhan, tentu kantong juga perlu dipertimbangkan. Setelah memilikinya, perlu pintar-pintar merawat supaya kamera awet dan bebas dari jamur. Maklum, biaya servis kamera digital juga tidak murah.

Bagi Jie W Kusumo, 24, seorang web master ini misalnya, memiliki kamera digital adalah kebutuhan mutlak untuk pekerjaan sekaligus hobinya. Maklum, aktivitasnya sehari-hari tidak bisa dilepaskan dari urusan potret memotret objek, terutama objek kuliner.

“Saya baru punya kamera digital tahun lalu karena nggak mungkin kalau nggak punya kamera. Tentu saja kamera digital jauh lebih praktis dan menguntungkan buat yang hobi fotografi karena kita bisa langsung melihat hasil foto kita bagus atau tidak,” papar pehobi wisata kuliner ini.

Tak ingin kamera Canon Ixus 75 atau lebih populer dengan SD 750 miliknya cepat aus, Jie, sapaannya, melakukan perawatan sungguh-sungguh. Lensa kamera ia bersihkan terutama setelah memotret makanan yang masih panas, layar atau LCD kamera ia beri pelindung (screen guard) untuk melindunginya dari goresan, dan menyimpan kameranya dalam letter case yang cukup kuat karena ia kerap membawa kameranya bepergian.

“Jangan sampai jatuh kalau bisa, karena tak banyak kamera digital yang tahan banting,” imbuhnya wanti-wanti.

Bukan hanya itu, bagi Jie, kamera digital juga sangat praktis. Terlebih Jie suka bepergian, sehingga ia memutuskan memilih kamera digital poket yang lebih praktis dibawa dan perawatannya lebih mudah dibanding kamera profesional yang segede gajah, selain harganya lebih terjangkau.

Pilihannya jatuh ke Canon Ixus 75 dengan pixel 7,1. Pertimbangannya biar praktis bisa langsung masuk kantong karena tebalnya cuma 1,9 sentimeter saja. Selain itu, perawatannya juga relatif lebih mudah dan fitur-fiturnya lebih mudah dijalankan, tidak perlu pengetahuan fotografi terlalu banyak.

Meski tak memiliki sendiri kamera digital karena punya sepupunya, menjaga dan merawat kamera digital hasil meminjam, buat Viranitha, 23, karyawan, adalah hal yang tak boleh diabaikan. Apalagi jika punya kamera digital yang sensitif alias tidak tahan banting.

Soal perawatan kamera, Vira setuju sama Jie jika kamera diusahakan jangan sampai jatuh, apalagi masuk ke dalam kubangan air, jika ingin aman dan selamat. ”Biasanya kalau jatuhnya agak keras bikin bahaya LCD-nya dan servisnya pun mahal,” ujar Vira yang kerap memakai kamera digital merek Cannon tapi lupa serinya. dta

PULL OUT:
Pilihannya jatuh ke Canon Ixus 75 dengan pixel 7,1. Pertimbangannya biar praktis bisa langsung masuk kantong karena tebalnya cuma 1,9 sentimeter saja.

Menjaga Baterai Awet
Selain mengusahakan agar kamera tak sampai terjatuh, menjaga agar baterai tetap awet (terutama baterai internal dengan sistem charge). Semisal segera mengisi baterai jika indikator baterai tinggal satu garis atau memberi sinyal dengan warna merah. Aimee Baldridge, editor situs khusus teknologi CNET, memberi beberapa panduan agar baterai dalam kamera digital awet karena meminimalkan pula kerusakan pada bagian kamera lainnya.

Berikut panduannya:
* Gunakan seri baterai charge lithium AA asli atau jika memakai baterai noncharge, pakailah baterai berkualitas tinggi. Pilihan baterai lithium lebih baik dan tahan lama dibanding baterai alkaline terutama untuk bepergian.

* Jangan pernah membiarkan baterai lithium benar-benar habis dan segera charge begitu indikator baterai menunjukkan baterai lemah atau tinggal satu garis (biasanya indikator baterai penuh hingga empat garis atau lima garis).
* Saat membeli, pastikan Anda memiliki garansi. Jika setelah baterai lithium terisi penuh tapi daya tahannya pendek, segera kembalikan kamera tersebut karena pasti ada yang salah dengan kameranya. Baterai charge lithium punya daya tahan panjang lebih dari satu hari. dta

Merawat Kamera ala Darwis Triadi
* Keluarkan baterei bila kamera digital tidak akan digunakan dan jauhkan baterei dari api.
* Pastikan kamera dalam kondisi off ketika mengeluarkan baterai dan kartu memori untuk menghindari kerusakan pada gambar dan kartu memori.
* Masukkan kartu memori dengan benar untuk menghindari kamera hang.
* Instal kamera digital pada komputer dan format kartu memori internal dan eksternal saat memakainya pertama kali.
* Masukkan kamera dalam tas khusus dengan tali penggantung untuk mencegah benturan langsung pada badan kamera jika terjatuh dan meminimalkan risiko jatuh jika digantungkan dengan tali pada leher. Biasanya tas khusus untuk kamera digital punya pelindung busa di dalamnya sehingga melindungi kamera dari guncangan.
* Tambahkan gel silika di dalam tas untuk mencegah kamera lembab.
* Bersihkan lensa kamera dan kamera secara berkala dengan lap khusus dan cairan kimia khusus lensa, serta belilah blower untuk mengeringkan bagian dalam kamera untuk melindungi munculnya jamur. Jika sudah telanjur berjamur, bawa kamera ke pusat servis segera.
* Lindungi lensa kamera DSLR (kamera profesional) dengan filter ulir dan memasang bodycup untuk bagian belakang lensa saat lensa dilepas dari badan kamera. Berbeda dengan kamera poket yang biasanya lensa kamera sudah terlindung otomatis.
* Hindari kamera dari kapur barus karena berbahaya untuk bagian kamera yang terbuat dari bahan karet dan lindungi dari paparan langsung sinar matahari untuk melindungi bagian kamera yang berbahan plastik.
* Hindari kamera dari cipratan air laut karena menyebabkan karat potensial.
* Tak ada salahnya membawa kamera ke servis resmi terutama untuk membersihkan bagian dalam kamera dari kemungkinan timbulnya jamur.
* Hindari menyimpan kamera di dalam lemari pakaian karena berpotensi mengundang jamur. adarwistriadi/dta

(Sumber: Harian Surya )

Menghitung Pemakaian Listrik di Rumah

Dengan melonjaknya harga BBM, harga-harga kebutuhan pokok, serta meningkatnya pemanasan global, ada baiknya Anda dan seluruh anggota keluarga memiliki kesadaran lebih untuk menjalani hidup lebih bijak, tanpa harus kehilangan segala kenikmatannya. Salah satunya, dengan berhemat listrik.
Tahukah Anda, berapa rupiah yang harus disisihkan setiap bulan, untuk membayar semua alat rumah tangga elektronik? Silakan simak perkiraan biaya konsumsi peralatan listrik rumah tangga berikut ini!

A. RUANG KELUARGA
· TV 21 Inci. Konsumi daya 68 watt. Asumsi pemakaian 8 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 8.160/ bulan. Standby power 6 watt. Asumsi pemakaian 14 jam per hari = + Rp 1.260/bulan.

· Audio/ Stereo Set. Konsumsi daya 50 watt. Asumsi pemakaian 2 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 1.500/ bulan. Standby power 22 watt. Asumsi pemakaian 14 jam per hari = + Rp 4620/ bulan.

· AC Split ½ PK. Konsumsi daya 430 watt. Asumsi pemakaian 8 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 51.600/ bulan.

· Komputer. Konsumsi daya 140 watt. Asumsi pemakaian 5 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 13.500/ bulan.
Standby power 8 watt. Asumsi pemakaian 19 jam per hari = +Rp 2.280/ bulan.
· Game Player.
Konsumsi daya 20 watt. Asumsi pemakaian 5 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 1.500/ bulan.

· Lampu Bohlam 60 Watt. Konsumsi daya 60 watt. Asumsi pemakaian 8 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 7.200/ bulan.

· Lampu Hemat Listrik 12 Watt. Konsumsi daya 12 watt. Asumsi pemakaian 8 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 1.440/ bulan.

· Kipas Angin. Konsumsi daya 103 watt. Asumsi pemakaian 8 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 12.360/ bulan.


B. RUANG DAPUR
· Microwave. Konsumsi daya 1270 watt. Asumsi pemakaian ½ jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 9.525/ bulan.

· Blender. Konsumsi daya 130 watt. Asumsi pemakaian ½ jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 975/ bulan.

· Kompor Listrik. Konsumsi daya 380 watt. Asumsi pemakaian 4 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 22.800/ bulan.

· Magic Jar. Konsumsi daya: Menanak nasi 465 watt; Menghangatkan nasi 65 watt. Asumsi pemakaian 9 jam per hari (1 jam mananak nasi, 8 jam menghanagtkan nasi). Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 14.775/ bulan.

· Kulkas 120 Liter. Konsumsi daya: Compressor standby 12 watt; Compressor menyala 50 watt. Asumsi pemakaian 24 jam per hari (12 jam compressor standby, 12 jam compressor menyala). Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 13.860/ bulan.

· Setrika. Konsumsi daya 300 watt. Asumsi pemakaian 1 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 4.500/ bulan.

· Dispenser. Konsumsi daya: Menyala 250 watt; Standby 6 watt. Asumsi pemakaian 24 jam per hari (standby 22 jam, menyala 2 jam). Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 9480/ bulan.

· Pemanggang Roti. Konsumsi daya 380 watt. Asumsi pemakaian ½ jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 2850/ bulan.


C. KAMAR MANDI
· Pemanas Air. Konsumsi daya 400 watt. Asumsi pemakaian 2 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 12.000/ bulan.

· Mesin Cuci. Konsumsi daya: Mencuci/ Membilas 250 watt; Mengeringkan 300 watt. Asusmi pemakaian 1,5 jam per hari (mencuci dan membilas 2 jam, mengeringkan ½ jam). Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 6.000/ bulan.

· Pompa Air. Konsumsi Daya 650 watt. Asumsi pemakaian 3 jam per hari. Perkiraan biaya pemakaian listrik = Rp 29.250/ bulan.

Catatan:
1. Harga listrik rata-rata per kWh = Rp 500 (belum termasuk abonemen PLN dan pajak).
2. Konsumsi daya peralatan elektronik rumah tangga bergantung pada merek, type, dan ukuran.

Sumber: PT Energy Management Indonesia (Persero)

Intan Y. Septiani / kcm / nova

Kisah tentang para penyelam pencari mutiara-mutiara dasar laut.

Dikisahkan ada sebuah kapal di tengah laut yang menurunkan 2 orang penyelam ulung. Di dasar laut mereka terpisah, si A sebenarnya begitu takjub dan tergoda dengan ikan-ikan kecil yang warna warni serta panorama dasar laut yang indah, tapi segera ia ingat tugasnya, maka dengan penuh kesungguhan ia tepiskan segala godaan yang lain. Sementara si B benar-benar terperangah dengan apa yang ia saksikan, ia asyik mempermainkan terumbu karang, ikan-ikan warna warni yang berseliweran sana-sini kadang bercanda dengan lumba-lumba dan lain sebagainya tanpa sadar bahwa tabung udara di punggungnya telah hampir habis. Kapten kapal kebingungan menunggu si B setelah si A naik ke permukaaan dan menuangkan beberapa mutiara temuannya Di dasar laut , si B baru sadar dan segera mencari-cari mutiara lalu memasukkanya ke kantong dengan tergopoh-gopoh. Belum banyak ia kumpulkan mutiara, tiba-tiba dadanya sesak sebab tabung udara telah habis, segera ia naik ke arah permukaan .Sesampainya di atas kapal. Si B tergagap, dan menjawab dengan terbata-bata saat ditanya mana mutiara hasil usahanya.
”Kapten, izinkan saya kembali.Saya berjanji untuk sunggguh-sungguh berusaha!”rengek si penyelam tolol persisi rengekan orang durhaka pada Tuhan di akherat kelak :

يقول يا ليتني قدمت لحياتي

Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." ( QS:Alfajr:24)