Friday, August 31, 2007

Motivasi

"Give so much time to the improvement of yourself that you have no time to criticise others." (Christian D. Larson)

(Sisihkan waktu sebanyak mungkin untuk mengembangkan diri Anda hingga Anda tidak punya waktu untuk mengkritik orang lain)

(Sumber : Tim Secangkir Motivasi)

Tuesday, August 28, 2007

Sepuluh prinsip membangun rumah tangga

Ada minimal sepuluh prinsip yang perlu dipegang guna menata kebahagiaan keluarga, yaitu :
Prinsip pertama, tumbuhkan komitmen. Jika kebahagiaan kita pahami sebagai sebuah pilihan, maka modal pertama untuk mendapatkannya tentulah kemauan untuk bahagia. Tanpa komitmen, kesulitan dan persoalan mudah sekali menghancurkan keluarga.

Prinsip kedua, memberi apresiasi. Setelah membangun komitmen bersama ke arah kebahagiaan, modal berikutnya adalah kemampuan untuk menyatukan kekuatan dari masing-masing pihak. Untuk itu mulailah melihat sisi positif masing-masing pihak. Tanpa kesediaan melihat hal-hal positif pada pasangan kita, maka tidak ada sinergi yang tulus kearah kebahagiaan. Sikap positif pada pasangan dapat ditunjukkan dan ditumbuhkan sehari-hari. Mulai kebiasaan memberikan pujian dan apresiasi yang tulus pada pasangan.

Prinsip ketiga, pelihara kebersamaan. Setelah komitmen dan sikap positif pada pasangan, pondasi selanjutnya adalah kebersamaan. Luangkan waktu untuk bersama. Bermain bersama, bekerja bersama, berlibur bersama. Kebersamaan adalah momen saling membagi. Ia akan menumbuhkan perasaan saling membutuhkan dan saling melengkapi. Sebuah hubungan yang didasarkan pada perasaa saling membutuhkan secara positif akan menjadi awal yang baik bagi sebuah kebahagiaan bersama.

Prinsip keempat, berkomunikasi. Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran makna guna melahirkan pengertian bersama. Komunikasi aka melahirkan pertautan perasaan atau emosi yang kuat antara mereka yang terlibat. Karena itu, guna meraih kebahagiaan keluarga, sebaiknya komunikasikanberbagai peristiwa penting yang dialami agar masing-masing pihak semakin mengenal dunia masing-masing dan merasa dilibatkan dalam dunia satu sama lain.

Prinsip kelima, agama atau falsafah hidup. Meyakini falsafah hidup yang sama semakin memperkuat tali batin keluarga. Menjalani bersama ritual agama membuat harmoni keluarga terjalin lebih hangat dan dalam. Misalnya saja melaksananakan sholat berjamaah. Dengan kegiatan seperti itu akan membantu menyadari hal-hal yang lebih mendasar dalam hidup. Sebuah kecerdasan spiritual yang jelas sangat berpengaruh pada kesanggupan orang untuk bahagia.

Prinsip keenam, bermain dan humor. Bermain adalah ciri khas manusia. Sediakan waktu untuk bermain, bersantai, rileks dan humor. Melalui permainan kita membagi perasaan yang kita miliki dengan sesama anggota keluaraga. Permainan melahirkan tawa canda, hal sederhana namun teramat penting untuk kebahagiaan.

Prinsip ketujuh, berbagi tanggungjawab. Fleksibel dalam berbagi peran dan tanggungjawab. kadang suami yang menemani anak, kadang istri yang sibuk diluar. berbagi peran dan tanggungjawab membuat masing-masing pihak semakin merasa sebagai satu kesatuan. banyak masalah dalam keluarga timbul hanya karena enggan berbagi tugas. Suami merasa tidak perlu menangani pekerjaan dapur dan anak, sementara beban sang istri begitu banyak.

Prinsip kedelapan, miliki kepentingan dan kegemaran bersama. Untuk memperkuat fondasi bagi kebersamaan keluarga, sebaiknya carilah kegemaran dan kepentingan yang sama antar setiap anggota keluarga. Lalu rencanakan untuk menjalani kegemaran bersama itu. merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi kegiatan itu secara bersama semakin menguatkan kesatuan keluarga.

Prinsip kesembilan, melayani orang lain. Secara bersama melayani dan menolong orang lain yang kurang mampu atau tertimpa bencana akan membri pengaruh positif. pengalaman itu akan membantu masing-masing pihak semakin bersyukur berada dalam kondisi yang lebih baik. Secara bersama menolong orang lain, membuat kebersamaan itu semakin bermakna.

Prinsip kesepuluh, tahan dengan problem. Tidak ada satu pun keluarga yang terbebas dari problem. Jika kesulitan itu datang, dan anda merasa tidak mampu mengatasinya sendiri, jangan ragu meminta bantuan dari pihak yang lebih ahli. Kekuatan dan kemampuan anda menghadapi hidup tidak akan dikurangi sedikittpun kalau anda meminta bantuan pihak lain.

(Diambil dari buku “membangun keluarga bahagia”, ditulis oleh Mulia Moeslim)

Tuesday, August 21, 2007

Monday, August 20, 2007

Sunday, August 19, 2007

Wednesday, August 15, 2007

Istikamah dan bersabar dalam bekerja

Sesungguhnya siapapun yang melakukan pekerjaannya dengan istikamah dan menerima apa yang didapat dengan hati lega penuh rasa syukur insya Allah akan bertambah rezekinya , sebaliknya siapa yang bekerja dengan hati nggedumel ( menggerutu ) dan ngersulo ( mengeluh ) akan menutup keberhakan rezekinya dan yang didapat bukannya nikmat tetapi siksaan batin yang menderu sehingga bertambah rasa kecewanya dalam menghadapi hidup ini.
Bekerjalah dengan selalu berzikir ( mengingat Allah SWT ) yang mengiringi setiap langkah, bukan dengan tujuan agar hasil berlimpah tetapi agar hati kita tetap terjaga dalam kebersamaan Ilahiyah bersama Allah SWT. Hendaklah kita tidak terseret nafsu berzikir yang kita hubungkan dengan hasil pekerjaan agar kita tidak menjadi pribadi yang rakus dalam bungkus agama.
Sesungguhnya rezeki terbesar dan paling sempurna didunia ini hanya ada dua:
1) Secara dhahir kita diberikan ketaatan kepadaNya
2) Secara batin jiwa kita merasa cukup bersamaNya.

( KH.Lukman Hakim )

Saturday, August 11, 2007

Wednesday, August 8, 2007

Kebiasaan dan kebutuhan

Apa saja yang kita biasakan suatu saat akan menjadi kebutuhan serta bagian dari diri kita ….cuma terkadang kita kurang tepat memilih kebiasaan sehingga sesuatu yang sesungguhnya tidak kita butuhkan atau tidak perlu ada , telah berubah menjadi sebuah keharusan yang kita akan tersiksa karena tiadanya….

Tuesday, August 7, 2007

Musuh manusia

Musuh manusia ada 3 iaitu : (1). dunianya, kerananya waspadailah duniawi itu dengan berzuhud terhadapnya, (2). setannya, kerananya waspadailah setan dengan menentangnya, dan (3). hawa nafsunya, kerananya waspadailah hawa nafsu itu dengan meninggalkan keinginan-keinginannya

(http://hikmatun.wordpress.com/ )

Kabeh kuwi ono wayahe, jatahe lan hikmahe dewe dewe

Suatu ketika saya mengadu kepada seorang staff perusahaan di kawasan Waru Sidoarjo tempat saya pertama kali bekerja. " Bu, saya kalau kerja beginian terus gimana dengan masa depan saya nanti ya ?" Dia bilang " To, semua itu ada waktunya sendiri-sendiri .."
Ya ... kalimat sederhana itu sampai sekarang masih saya ingat dan memang benar adanya...bahwa semua jalinan kisah hidup kita ini memang telah ditentukan oleh Allah SWT. Seringkali sayajustru gagal ketika menggebu-nggebu ingin mendapatkan sesuatu ... dan seringkali pula saya justru 'menemukan' apa yang saya inginkan ketika saya pasrahkan kepadaNya sambil tetap berusaha dhahir untuk meraihnya tetapi jauh dari rasa 'menggebu-nggebu'.
Dengan perjalanan usia, maka kalimat sederhana itu yang dalam bahasa jawa adalah 'kabeh iku ono wayahe dewe-dewe' , berkembang menjadi 'kabeh kuwi ono wayahe, jatahe lan hikmahe dewe-dewe' yang artinya adalah 'semua itu ada waktunya, jatahnya dan hikmahnya sendiri-sendiri'. Tidak semua hal yang kita inginkan akan bisa tercapai, tugas kita hanyalah berusaha dan memasrahkan hasilnya kepadaNya serta kemudian ikhlas menerimanya dengan berbaiksangka kepadaNya bahwa apa yang Dia berikan adalah yang terbaik buat kita menurut kacamataNya, bukan menurut kacamata kita yang notabene adalah ungkapan nafsu yang ada dalam jiwa.